APSI-3 - 1 Quiz
Quis 1
- Tentukan sebuah perusahaan/organisasi sbg studi kasus
- Buatlah deskripsi perusahaan tersebut
- Identifikasi Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yang ada di perusahaan/organisasi tersebut
- Klasifikasi sistem informasi yang ada berdasarkan klasifikasi O Brien
- Buatlah mapping klasifikasi sistem informasi tersebut ke dalam piramida penggunanya
Jawaban :
Studi kasus: Sistem Informasi PT.Unilever tbk
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. PT.Unilevermemberikan produk-produk yang berkualitas yang dapat diterima oleh masyarakat kalangan atas maupun bawah , dengan penjualan yang semakin tahun semakin meningkat Pt.Unilever berhasil menjadi yang terbaik di inonesia maupun diluar negri.
Teknologi dan Sistem Informasi PT.Unilever tbk
Sistem Informasi Manajemen pada perusahaan Unilever ada tiga bagian yaitu: CRM(Customer Relationship Management), Manajemen Hubungan Pelanggan, Unilever.IMC(Integrated Marketing Communication), Komunikasi Pasar Terpadu, Unilever.CSR,Output Sistem Informasi Pemasaran, Unileverberikut penjelasan dari ketiga bagian diatas:
CRM (Customer Relationship Management )
CRM (Customer Relationship Management) merupakan suatu jenis manajemen yang secara khusus membahas mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya.Tujuan utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan.Fungsi CRM untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan, seperti penjualan / sales, marketing, customer service, training, HRD, dll.
Tiga Fase CRM
Tiga fase yang dilakukan dalam CRM adalah mendapatkan pelanggan baru (acquire). Meningkatkan keuntungan dari pelanggan yang sudah ada (enhance). Mempertahankan pelanggan yang menguntungkan (retain).
Klasifikasi CRM
1.CRM Operasional
CRM Operasional dikenal sebagai “front office” perusahaan. Salah satu penerapan CRM yang termasuk dalam kategori operasional CRM adalah dalam bentuk aplikasi web
2. CRM Analitik
CRM Analitik dikenal sebagai “back office” perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan dalam memahami kebutuhan pelanggan.
Penerapan Strategi CRM
Strategi CRM membutuhkan empat komponen :
1. Customer-management orientation
Customer-management orientation mencakup sekumpulan nilai perusahaan serta strateginya
2. Integration and alignment of organizational processes
Integration and alignment of organizational processes dikelola dengan memahami nilai yang diberikan pada pelanggan sesuai dengan prosesnya.
3. Information capture and alignment of technology
Information capture and alignment of technology dikarakteristikan oleh kemampuan dalam mentransfer data menjadi bentuk informasi
4. CRM strategy implementation
Pengimplementasian CRM dalam proses dan aktivitas dibutuhkan untuk menyukseskan strategi CRM
Implementasi CRM dalam perusahaan Unilever Indonesia Tbk
Dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan mengumpulkan informasi pelanggan yang lebih baik, Unilever telah mulai menggunakan Astute Solusi RealDialog, yaitu alat dalam panggilan pusat. RealDialog menggunakan mesin linguistik menganalisis pelanggan di masing masing kata dan kemudian menyediakan pusat kontak agen.
RealDialog berfungsi untuk mengontrol pesan, memberikan jawaban lebih cepat dan fokus dalam membangun hubungan, dan mengumpulkan data konsumen. Sistem log permintaan dan komentar, sehingga eksekutif dan manajer dapat mengukur kepuasan konsumen. RealDialog Unilever digunakan pada situs web yang mampu bereaksi terhadap komentar konsumen online secara real time.
Dengan RealDialog, konsumen tidak akan berkomentar dalam membeli dan dapat benar benar mempercayainya, RealDialog manager ini akan meningkatkan nilai dari pelanggan dan akhirnya menghasilkan pendapatan.
IMC (Integrated Marketing Communication)
Strategi Teknologi Informasi
Perusahaan Unilever melaksanakan strategi teknologi informasi dengan menjalankan Komunikasi pasar terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC). Strategi ini berupaya untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas.
KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC
1. DIRECT MARKETING
Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri dari front-end dan back end operations. Front-end menyusun harapan-harapan dari konsumen yang mencakup the offer (yakni segala sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan, misal: garansi) sedangkan back end berusaha mempertemukan harapan konsumen dengan produk
2. SALES PROMOTION
Sales promotion merupakan istilah dari penawaran nilai tambah yang dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat respons dari customer.
3.PUBLIC RELATIONS/MPR
MPR digunakan sebagai media tanpa bayar untuk menyampaikan brand information guna mempengaruhi calon customer atau customer secara positif.
4. PERSONAL SELLING
Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang sifatnya tatap muka. Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing.
5.ADVERSITING
merupakan “Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu ide, barang atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan) yang teridentifikasi.
6. PUBLICITY
Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh Public Relations Firm maupun Advertising Agency untuk membantu menangkap perhatian publik dan membedakan tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain yang menjadi saingannya.
7. EVENTS/SPONSORSHIP
Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam event. Sponsorship adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu hubungan
8. INTERACTIVE MARKETINGInteractive marketing disini lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan mampu atau tidak berkomunikasi dengan customer-nyaUnilever sebagai salah satu perusahaan yang menguasai beberapa pasar mampu mempertahankan posisinya selama beberapa tahun karena perusahaan mampu memberikan image yang memuaskan terhadap konsumen.
CSR,Output Sistem Informasi Perusahaan Unilever
Sistem informasi pemasaran jika didefinisikan dalam arti luas adalah kegiatan perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat bubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang,jasa dan gagasan.Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan 4P yaitu :
Produk (product) : produk apa yang dibeli pelanggan untuk memuaskan kebutuhannya.
· Promosi (Promotion) : Meningkatkan atau mendorong penjualan.
· Tempat (Place) : Cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui saluran distribusi.
· Harga (Price) : Terdiri dari semua element yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan.
Klasifikasi sistem informasi yang ada berdasarkan klasifikasi O Brien
Tingkatan Sistem Informasi
Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini manajerial, memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Adapun tingkatan SI tersebut adalah :
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sytems-TPS). TPS merupakan hasil perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi.
2. Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.Pada SIM, masukan yang diberikan berupa data transaksi yang telah diproses, beberapa data yang asli, model-model pengolahan data.Kemudian data-data tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan laporan-laporan yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan jawaban dari query yang diberikan.
3. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan peningkatan dari SIM dengan penyediaan prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan membantu manajer dalam memperoleh alternative keputusan.
4. Sistem Informasi e-Business dibangun untuk menjawab tantangan pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis berbasis internet.
Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi ; yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern.
5. Decision support system + strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
6.Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
KESIMPULAN
Penggunaan strategi informasi IMC pada PT Unilever memberikan manfaat dalam ekspansi bisnis dan brand perusahaan, sebab strategi tersebut merupakan komunikasi yang langsung berorientasi kepada konsumen (cutomer oriented). Sehingga perusahaan mampu mempertahankan dan memperkuat eksistensinya dalam persaingan bisnis yang kompetitif. Hal ini mendorong Unilever agar tetap melakukan inovasi-inovasi yang memberikan keuntungan yang optimal.
Komentar
Posting Komentar